Andai 2……

February 2, 2008 at 1:28 am (Lain-lain)

Masa SD adalah masa yang sangat indah bagiku. Ga harus mikirin orang lain, ga peduli ma kehidupan lain, yang penting aku ma teman-teman selalu hepi. cukup…..Kebosanan sekolah di pagi hari akan terobati dengan kedatangan sore, karena sorenya aku juga akan bertemu temn-teman baru di sekolah MIS. Sebenarnya sih, orang-orang itu masih kutemui di pagi hari, mungkin karena sekolah yang berbeda (SD kami adalah SD kompleks, gabungan dari 3 buah SD di tempat yang sama).

MIS adalah singkatan dari Madrasah Ibtidaiyah Swasta, dari sinilah aku menimba ilmu pengetahuan agama semasa aku kecil. Sekolah swasta biasa saj, hasil swadaya masyarakat yang ada dikampungku. Meskipun begitu, sekolah ini tidak bisa dianggap enteng oleh sekola-sekolah agama yang berstatus negeri. Jika ada Ebtanas Agama selalu saja MIS ku ini yang menjadi pemenang untuk rata-rata tertinggi mengalahkan MIN (Madrasah Ibtidaiyah Negeri) yang ada di kecamatan. Sebenarnya, ini hanyalah sebagai salah satu langkah uji coba, yahhh, uji coba “kekuatan” anak didik dalam menghadapai kurikulum yang dibuat oleh Departemen Agama, yah,,,,, guru-guru dan kepala sekolah pun berpuas hati dengan hasil ini. Jadi setelah tamat MIS aku pun aku juga punya ijazah yang diberikan oleh Departemen Agama karena telah mengikuti ujian persamaan ini.

Sore, adalah saat-saat yang selalu dinantikan oleh aku dan kawan-kawanku, karena ada banyak hal yang membuat menarik di sekolah MIS ini. Yang pasti saja, berlari-lari main di pekarangan mesjid yang luas adalah pembuka hari di sekolah sore. Bel pun berbunyi, anak-anak pun mulai menghentikan permainannya dan segera ke keran atau ke kolah tuk mencuci muka yang memerah karena kecapean berlari. Kebanyang kan gimana suasana kelas jika dipenuhi oleh anak-anak yang berkeringat dan muka yang memerah karena panas dan keceapean. Yah pasti kelas akan bau keringat. Dan saat yang paling ditunggu adalah “gotong royong”, karena selain membersihkan ruangan dan pekarangan kita juga disuruh membersihkan papan tulis (yang masih menggunakan kapur) di kolam renang,,,,bayangkan saja????yah pasti anak-anak senangnya minta ampun, tinggal buka baju, buka celana, pake celana dalam aja langsung nyemplung ke kolam, dengan alasan membersihkan papan tulis bisa berenang juga,,hahahahaha, yah pasti ribut dunk.

Begitulah selama 3 tahun, disamping belajar ilmu agama, kita juga diajarkan bagaimana harus “hidup” secara alami, yang akhirnya pengalaman-pengalaman itu sangat berharga yang bisa diaplikasikan di saat ini. tahun 1994 pun aku tamat MIS dan SD terus SMP di Kumango, daerah yang terkenal dengan silat Kumango..pada tau ga????

Permalink 6 Comments